Kekayaan Adat benda lainnya
a. Madi Kurawang, berupa batu besar yang terletak kurang lebih 3 km sebelah timur dari Desa Loce. Batu tersebut dulu dijadikan sebagai patu pujan dari masyarakat pada saat acara Waleng (tarian waleng) tarian ini diikuti dengan kekukuatan gaib (semacam kerasukan setan). Madi Kurawang pada saat orang adat memintah berkah batu tersebut bisa menolong mengeluarkan minyak kelapa dan dibawa pulang kerumah untuk dikonsumsi.

b. Talagarawi, ialah bekas telapak kaki dari Gogianga, yang ukurangnya kurang lebih 5 x 5 lingkaran. Talagarawi sekarang terletak 200 meter dari kampung Loce sebelah Barat.
c. Air Cempaka (Banyo Capaka) artinya bekas tenggelamnya Desa Loce, Desa itu awalnya bernama Biciloli, kemudian beruba menjadi Banyo Capaka, disebabkan para perempuan dari soar aha mandi di Banyo Capaka /air cempaka. Sekaran namanya Cempaka yang terletak antara di bagian utara Desa Loce, dan antara Desa Idam dan Desa Golo.

d. Goa, adalah tempat tinggal seorang perempuan yang ketika itu keluar dari Goa perempuan itu bertemu dengan seorang laki kemudian kawin dengan seorang lelaki moyang dari loce, dan akhirnya mereka bertempat tinggal di Goa itu yang disebut dengan Biciloli. Goa adalah bagaikan batu yang berlobang jauh kedalam.
[1] Sumber, bapak Martinus Doge, dan Bpk. Hidayat Pane. Diwawancara pada tanggal 12 januari 2011
[2] Sumber, Martinus Doge, Lewi Teong Falila, Eko Doge, pemangku adat desa Loce, yang masing-masing sebagai kepala adat (Ngimon), sekretaris (jurulefo), dan sebagai anggota Tokoh masyarakat, diwawancara, tanggal 07 januari 2011, di desa Loce.