Desa Loce

Kec. Sahu Timur, Kab. Halmahera Barat
Prov. Maluku Utara

Loading

Desa Loce

Perayaan

Hari Ibu

  • Hari
  • Jam
  • Menit
  • Detik
Info
Selamat datang di Website Resmi Desa Loce Kecamatan Sahu Timur Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara

Berita Desa

Komentar Terbaru

Kategori

Rumah adat Desa Loce adalah ciri khas adat Sahu, berbentuk Perahu Tanglaka setiap bentuk dari rumah adat tersebut memiliki makna yang menggambarkan ciri dan karateristik masyarakat adat setempat.

Rumah adat desa loce berbentuk segi delapan, Dari bentuk dan fasilitas Rumah adat tersebut memiliki karateristik dan makna yang sangat penting dan memiliki nilai filosofis sesuai dengan budaya bangsa Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Segi delapan melambangakan tanggal kemerdekaan bangsa Indonesia dari jajahan sekutu, yang tergambar pada ekor burung Garuda. Penutup rumah adat yang dipakai adalah daun rumbia (atu), Terdapat 32 tiang 8 buah ukuran 30 x 30 dan tinggi 3 Cm. empat melambangkan empat kesultanan yakni kesultanan Ternate, kesultanan Tidore, Kesultanan Bacan, dan Kesultanan Jailolo, dan empat lainya menggambar 1 Walasae  menggambarkan (petinggi desa), 2. Mangimon menggambarkan Pemangku adat yang dituakan sebagai penjaga hukum, 3. Soa Raha, melambangkan para tamu dari soar aha itu sendiri, 4, Soa Siodi, melambangkan pengawas, penyelidik, atau penjaga, tujuannya supaya ada ketertiban dalam cara adat berlangsung.

Tiang-tiang kecil (ngasu ceka) bagian luar dan tengah melambangkan himpunan masyarakat adat di desa Loce, dan masyarakat umum suku sahu yang disebut Talai padusua[1] Rumah adat desa Loce, juga memiliki pilar-pilar atau penyangga rumah adat terdiri dari 6 buah balok disebut dengan Sosera, tujuannya adalah memperkuat posisi dan tegaknya rumah adat. Totora atau lata, dipakai dari pohon Nibon (pangota/baru), mengapa dipakai pohon pangota, karena pohonnya panjang dan lurus, kuat dan tahan lama, makna adalah menggambarkan keuletan walupun diterpa oleh matahari, hujan tetapi keberadaanya sangat kuat, sulit untuk rusak.

Rumah adat Loce berbentuk segi delapan, karena mengikuti posisi tiang sebagai dasar, yang melambangkan ketidak berpihakan posisi ditengah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan tidak bersifat diskriminasi, sedangkan Wanat (sasak) ketinggian 6 meter bersegi 3 tiga lonjong lurus keatas, maksudnya adalah ketajaman berfikir. Selain itu di atas wanat terdapat beberapa symbol seperti simbol kepala banteng melambangkan kekuatan, kaki sapi melambangkan tegaknya berdiri, Bintang-bintang melambangkan . . ., kalulu, melambangkan duduknya bendera adat, dan merah putih, dan leher burung Garuda, komadan artinya mulut setan, melambangkan penangkal musuh.

Didalam rumah adat juga dilengkapi dengan taba dan dederu, taba artinya tempat makanan, sedangkan dederu artinya tempat duduk (bangku), melambangkan ketertiban pada saat makan adat.

Atu (atap) yang dibuat dari daun rumbia dipakai dengan tujuan melindungi masyarakat dari  hujan dan terik matahari. Tulang atau totori melambangkan hukum adat dan daun rumbia melambangkan hukum  negara, sehingga bermakna negara berkewajiban melindungi hukum adat, daun rumbia juga bermakna bulu burung Garuda sebagai pengganti sayap.[2] Tali yang dipakai menggunakan tali moa bukan paku, sedangkan untuk totora diikat dengan tali gumutu yang dibuat dari pohon seho (diun), alasan dipakai tali tersebut karena memiliki daya pikat yang kuat dan tahan lama,

Ukir-ukir yang digunakan dalam balok-balok (igasuhu) dibagian kanan atas, tergambar jenis kelamin laki-laki dan perempuan, ukiran tersebut melambangkan apabila terjadi perselingkuhan atau perjinahan diselesaikan dirumah adat, tidak bisa diselesaikan ditempat lain atau rumah orang, dan symbol tersebut dikenal sebagai asas mengenali diri dan jati diri masyarakat desa Loce

 

[1] Sumber, Bpk Hidayat Pane, Tokoh adat Sahu dari Goger Tacim Kecamatan Sahu, diwawancara pada tanggal 12 Januari tahun 2011, di Desa Loce.

[2] Sumber Bapak Hidayat, desa Tacim, dan Martinus  Doge, Asal Desa Loce kepala Adat diwawancara tanggal 12 Januari 2011.

Kiriman Komentar

Beri Komentar

Desa

18

LAKI-LAKI

LAKI-LAKI18penduduk

5

PEREMPUAN

PEREMPUAN5penduduk

23

TOTAL

TOTAL23penduduk

Layanan
Mandiri

Hubungi Pemerintah Desa untuk mendapatkan PIN

Pemerintah Desa

Kepala Desa

AUQES WADJA, ST

Tidak Ada di Kantor

Sekretaris

DICKO MENDRIS FALILA

Tidak Ada di Kantor

Kaur Pembangunan

OTNIEL SAMEHE, S.PD

Tidak Ada di Kantor

Kaur Keuangan

PRISCILYA BUNGA

Tidak Ada di Kantor

Kasi Pemerintahan

Halston Lamo, S.Pd

Tidak Ada di Kantor

Kasi Kesejahteraan

FEIKE FALISTA STRAUNING

Tidak Ada di Kantor
Jam Kerja
Hari Masuk Keluar
Senin 08:00:00 16:00:00
Selasa 08:00:00 16:00:00
Rabu 08:00:00 16:00:00
Kamis 08:00:00 16:00:00
Jumat 08:00:00 16:00:00
Sabtu 08:00:00 16:00:00
Minggu Libur
Menu Kategori
Komentar
Agenda

Terdahulu

Sosialisasi Tentang Pelatihan Pengolahan Tanaman Padi

Tgl : 25 Juni 2025 09:00:00
Tempat : Desa Loce
Koordinator : Feike Falista Strauning
Statistik Pengunjung
Hari ini : 89
Kemarin : 100
Total Pengunjung : 10.228
Sistem Operasi : Unknown Platform
IP Address : 216.73.216.102
Browser : Mozilla 5.0

Transparansi Anggaran

APBDesa 2025 Pelaksanaan

Pendapatan Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 460.000.000,00Rp. 908.000.000,00

50.66%

APBDesa 2025 Pendapatan

Lain-Lain Pendapatan Asli Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 0,00Rp. 8.000.000,00

0%

Dana Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 300.000.000,00Rp. 600.000.000,00

50%

Alokasi Dana Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 160.000.000,00Rp. 300.000.000,00

53.33%

APBDesa 2025 Pembelanjaan

Pemerintah Desa

AUQES WADJA, ST

Kepala Desa


Tidak Ada di Kantor

DICKO MENDRIS FALILA

Sekretaris
Tidak Ada di Kantor

OTNIEL SAMEHE, S.PD

Kaur Pembangunan
Tidak Ada di Kantor

PRISCILYA BUNGA

Kaur Keuangan
Tidak Ada di Kantor

Halston Lamo, S.Pd

Kasi Pemerintahan
Tidak Ada di Kantor

FEIKE FALISTA STRAUNING

Kasi Kesejahteraan
Tidak Ada di Kantor